Langkah Kecil dalam Menyelamatkan Makanan Sisa - Ummi No Daidokoro Langkah Kecil dalam Menyelamatkan Makanan Sisa

All about kitchen and healthy food

Dapur Ummi

Langkah Kecil dalam Menyelamatkan Makanan Sisa

Pernahkah sahabat ummi memikirkan sebuah langkah kecil dalam menyelamatkan makanan sisa yang kerap terjadi di rumah? Seperti nasi sisa kemarin yang akhirnya jadi bau di rice cooker, atau pinggiran roti yang ditinggal di kecil karena katanya enggak suka. atau sisa makanan lainnya.

langkah kecil dalam menyelamatkan makanan sisa

Alhamdulillah, ummi masih bisa menyelamatkan nasi kemarin yang sudah bau, dengan cara mencucinya kembali di air yang mengalir dan menambahkan air untuk dimasak menjadi bubur. Tambahkan daun salam agar nasi yang bau menjadi wangi daun salam. Jangan lupa tambahkan garam, kaldu ayam, daun bawang, dan bawang goreng, rasanya mantap. Alhamdulillah sisa nasi pun menjadi bubur enak yang layak dimakan.

Begitu pula dengan pinggiran roti, biasanya umi beri olesan mentega dan gula, lalu dipanggang beberapa saat. Si kecil yang tadinya enggak mau makan pinggiran roti, eh jadi doyan hihihi alhamdulillah. Satu makanan sisa yang tidak dilirik, akhirnya dilirik kembali.

Nah, ada satu yang masih mengganjal nih di hati ummi, tiap kali membeli brokoli, selalunya bonggolnya lebih berat dari daunnya dan si bonggol harus include dibeli karena kata mamang tukang sayur, sudah sepaket! Pernah umi masukan ke dalam sup, tapi si bonggol tidak laku. Selain karena kulitnya keras, juga rasanya kurang suka.

Ummi akhirnya mencari cara dong, bagaimana caranya membuat bonggol brokoli jadi makanan lezat dan disukai anak-anak? Ketika sedang browsing, umi menemukan resep brokoli di laman instagram Garda Pangan. 

Wah, menarik sekali laman IG ini selain tips cara mudah menyelamatkan sayuran atau makanan, di sini juga banyak cerita mengenai bagaimana mereka menyelamatkan sisa makanan dari restoran lalu dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Begitu juga dengan sayuran dan buah yang dipanen petani, mereka selamatkan dengan memberikan kesempatan donatur untuk membeli sesuai harga untuk petani dan membagikan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan. Jadi program Garda Pangan ini nyata banget menyentuh kebutuhan masyarakat kebanyakan yang butuh makanan sehat untuk keluarga.

Semakin ummi scroll ke bawah, ummi semakin tertarik untuk mengikuti halaman ini. Keren banget ini program  Garda Pangan. Jadi akhirnya ummi jadi penasaran siapa sih founder dari gerakan Garda Pangan ini?

Berkenalan dengan Garda Pangan 

Garda Pangan lahir pada tahun 2017 di Surabaya. Garda Pangan lahir dari keprihatinan bahwa Indonesia adalah pembuang sampah terbesar di dunia di antara negara G-20. Hal yang membuat tercengang adalah fakta bahwa sampah terbesar adalah sampah makanan, padahal di sisi lain masyarakat Indonesia masih banyak yang kelaparan. Fakta ini yang disampaikan oleh Kevin Gani, Pejuang Pangan Berkelanjutan, perwakilan Garda Pangan ketika menerima Apresiasi 15th Satu Indonesia Awards 2024.

Kevin Gani
credit: foto dari instagram Garda Pangan

Oleh karena itulah, sebagai langkah kecil Kevin Gani dan teman-temannya lakukan adalah menyelamatkan sisa makanan agar tidak menjadi sampah. 

Bagaimana caranya?

Kevin Gani, melalui Garda Pangan berkolaborasi dengan restoran hotel dan beberapa tenant grocery swalayan, supermarket, untuk menampung sisa makanan di restoran yang masih layak dimakan. Begitu juga barang-barang yang hampir dekat masa kadaluarsanya ditampung oleh Garda Pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Begitu juga dengan petani seperti petani sayuran dan buah, dibantu penyalurannya dengan cara membeli sayuran dan buah dari petani dengan harga yang layak dengan membuka open donasi penyaluran kepada masyarakat.

Siapakah Kevin Gani?

Kevin Gani adalah sosok inspiratif dibalik berdirinya Garda Pangan. Berangkat dari kesenjangan yang terjadi di depan matanya, seperti yang disampaikan di atas, bahwa Indonesia itu penyumbang sampah terbesar di dunia dan sampahnya itu kebanyakan adalah sampah makanan. Padahal di sisi lain, masyarakat Indonesia itu masih banyak yang kelaparan.

Akhirnya berbekal dari keprihatinan pada dampak lingkungan dari pencemaran sampah dan juga dampak sosial pada masyarakat yang kelaparan, Kevin Gani mengambil sebuah langkah kecil dalam menyelamatkan sisa makanan agar tidak menjadi sampah dan meminimalisasi sampah dari sisa makanan.

Akhirnya lahirlah Garda Pangan, programnya adalah mengumpulkan makanan sisa yang masih layak konsumsi dari restoran, hotel, dan acara-acara besar untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Senang sekali ummi membaca adanya Garda Pangan ini, secara pernah juga ada kegiatan di sebuah provinsi yang membuat ribuan tumpeng yang akhirnya dibuang menjadi sampah. Sedih, miris. Padahal biaya membuat tumpeng itu tidak sedikit lho. Alhamdulillah ada garda pangan yang bisa mengelola masalah sampah makanan ini, jadi dilain waktu jika ada event semacam ini bisa bekerja sama untuk penyaluran tumpengnya untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Perjalanan Garda Pangan dalam Misi Penyelamatan Sisa Makanan

Program Garda Pangan ini melibatkan jaringan relawan dan restoran di Surabaya. Kevin Gani melakukan berbagai pertemuan dengan mitra bisnisnya untuk meyakinkan bahwa menyumbangkan makanan sisa yang masih layak dimakan itu adalah perbuatan yang ilegal dan berdampak positif kepada bagi masyarakat yang membutuhkan. 

Pada bulan September 2024 laporan yang didapat dari laman IG Garda Pangan menyebutkan bahwa mereka telah menyelamatkan makanan sebanyak 8.342 porsi makanan yang telah didonasikan, 1.693 kg potensi sampah makanan yang terselematkan, dan makanan telah diterima oleh 4.033 penerima manfaat di daerah Surabaya.

Kiprahnya yang konsisten sebagai pejuang pangan berkelanjutan membawa Kevin Gani dan Garda Pangan ke kancah dunia internasional. Belum lama ini, hasil pantauan di instagram Garda Pangan, pada bulan September 2024 Garda Pangan berkesempatan berpartisipasi dalam acara One Planet Network Forum, sebuah forum internasional yang membahas tentang konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Forum ini diselenggarakan di Museo do Amanha, Brazil dan diikuti oleh banyak negara, di antaranya Indonesia, India, Colombia, Serboa, Tanzania, Tunisia, Tiongkok dan masih banyak lagi negara lain yang diundang dalam forum diskusi pangan internasional ini. 

Dalam kesempatan itu juga Garda Pangan diundang menjadi pembicara pada tema Empowering Youth Through Sutainable Skills and Decent Work for a Just Transition.

Salah satu yang membanggakan juga, Biofly Farm yaitu program bioknversi sampah makanan yang diinisiasi oleh Garda Pangan berhasil terpilih sebagai salah satu penerima penghargaan Youth4Climate Initiatave 2024. Wah luar biasa sekali!

Simpulan

Sungguh luar biasa kiprah Kevin Gani, seorang pejuang pangan berkelanjutan melahirkan Garda Pangan untuk menyelamatkan makanan sisa layak konsumsi agar tidak menjadi sampah dan dapat didistribusikan sebagai makanan layak konsumsi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Bukan waktu yang sebentar mengelola komunitas Garda Pangan ini. Tim work yang solid membuat perjalanan Garda Pangan menyelamatkan makanan sisa menjadi luar biasa bermanfaatnya bagi sesama manusia. 

Tak heran jika akhirnya Kevin Gani, disebut sebagai Pejuang Pangan Berkelanjutan dan menerima Apresiasi 15th Satu Indonesia Awards 2024

Semoga Garda Pangan bisa meluaskan jangkauan manfaatnya ke seluruh Indonesia dengan open rekrutment relawan Garda Pangan sehingga masyarakat Indonesia di belahan bumi lainnya di seluruh pedesaan dan perkotaan di Indonesia mendapatkan manfaat dari program penyelamatan makanan sisa dari Garda Pangan.

Mari kita dukung Garda Pangan agar dunia minim sampah makanan sisa. Mari kita mulai dari dapur kita masing-masing!

Labels: #LFAAPADETIK2024, Garda Pangan, Lingkungan, sampah makanan, Satu Indonesia Awards, zero waste

Thanks for reading Langkah Kecil dalam Menyelamatkan Makanan Sisa. Please share...!

0 Komentar untuk "Langkah Kecil dalam Menyelamatkan Makanan Sisa"

Hai, selamat datang di dapur ummi dan salam kenal. Silakan sematkan komentar agar saya tahu artikel ini bermanfaat. Terima kasih.

Back To Top