Partisipasi Remaja Disabilitas dalam Pemilu 2024
Partisipasi remaja disabilitas dalam Pemilu 2024. Wah, tema ini sangat menarik sekali. Maklum mulai bulan Mei 2023 lalu, kita sudah mulai memasuki tahun politik. Tidak bisa dinafikan banyak pemilih pemula yang berhak menggunakan hak pilihnya di Pemilu 2024 nanti. Di antara para remaja pemula ini juga ada remaja dengan disabilitas yang menggunakan hak pilih.
Jujur tahun-tahun politik sebelumnya saya juga kurang aware dengan anak-anak reamaja, atau orang dewasa dengan disabilitas dalam Pemilu yang sudah berlalu. Tahun ini saya menjadi tertarik dan tergelitik dengan sebuah pertanyaan, apakah orang dengan disabilitas ini mendapatkan pelayanan yang sama dengan orang yang normal setelah membaca sebuah flyer di Komunitas Sahabat Blogger (KSB) yang mengajak kita untuk mengikuti talkshow Ruang Publik dalam jaringan yang diselenggarakan oleh NLR Indonesia dan Berita KBR. Tema talkshow ini adalah Partisipasi Remaja dengan Disabiliras dalam Pemilu 2024.Talkshow Partisipasi Remaja Disabilitas dalam Pemilu 2024
Talkshow Partisipasi remaja disabilitas dalam Pemilu 2024 yang diadakan oleh KBR dan NLR Indonesia ini diselenggarakan pada Selasa, 28 November 2023 pukul 09.00 - 10.00 WIB. Sebenarnya ini adalah jam sibuk saya karena sekarang saya bekerja full time sebagai Kepala Sekolah di sebuah TK di Bogor. Namun saya paksakan untuk mengikuti kegiatan talkshow ini karena temanya sangat menarik.
Sebagai tenaga kependidikan, tentu saja saya harus mengetahui isu terkini seputar Pemilu Inklusi ini. Yap, tak bisa dinafikan saya membutuhkan informasi mengenai penyelenggaraan pemilu untuk anak-anak remaja dengan disabilitas ini. Jangan sampai anak-anak remaja ini tidak bisa menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara karena terkendala minimnya pengetahuan orang-orang di sekelilingnya sehingga tidak dapat memberikan informasi yang tepat kepada keluarga dengan anak remaja dengan disabilitas.Hadir dalam talkshow yang diselenggarakan streaming lewat Youtube NLR Indonesia ini, Ibu Novianti, S.IP Tim Panitia Panwaslu dan Kenichi Satria Kaffah, seorang remaja dengan disabilitas yang konsen memberikan advokasi kepada teman-temannya dengan disabilitas. Host dalam talkshow ini adalah Kak Rizal Wijaya yang sangat interaktif dalam membawakan talkshow ini sehingga menjadi lebih hidup dan banyak insight yang dipetik.
Mari Berkenalan dengan 2 Narasumber
Ibu Novianti, S.PI bekerja di Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (PPRBM). Lembaga ini bergerak di bidang pengembangan dan pelatihan bagi disabilitas, dan kelompok tani yang termarjinalkan. Lembaga ini berdiri di Solo sejak tahun 1978, dan sampai 2023 terus menerus konsen melakukan pendampingan kepada kelompok yang termajinalkan terutama kepada orang dengan disabilitas. Pusat PPRBM ini di Jawa Timur.
Program PPRBM tahun 2018-2023, mulai melebar ke program pendampingan disabilitas anak dan kusta, anak dengan orang tua disabilitas, wadah belajar dan media pendampingan, baik yang sudah bergabung dalam forum maupun di luar forum.Kegiatan PPRBM
1. Kesehatan dan Pendidikan, seni, public speaking, potensi minat bakat olahraga dan capacity building pada ortu.
2. Menerapkan aksi memperkerjakan rekan disabilitas menjadi tim di lembaga, baik sekretariat maupun tim lapangan. Pada tahun 2010 mulai merekrut rekan-rekan disabilitas dalam Lembaga PPRBM.
Wah, senang sekali mendengarkan program-program yang dikerjakan oleh lembaga PPRBM ini ya, mereka konses memberdayakan orang dengan disabilitas agar mereka juga memiliki kepercayaan diri bisa bermanfaat di tengah masyarakat. Semoga terus berkembang lembaga PPRBM dan aksi baiknya.
Nah, sekarang giliran kita berkenalan dulu dengan Kak Kenichi.
Namanya memang seperti nama orang Jepang, yaa. Hanya saja beliau ini asli Indonesia, lho. Kak Kenichi mengalami disabilitas netra, sejak kelas 7. Low vision. Sekarang Kak Kenichi sudah berusia 20 tahun. Aktivis di 2 kampus di Jakarta sebagai aktivis dengan disabilitas, menangani advokasi hak disabilitas.
Wah, luar biasa banget, ya!
Kak Kenichi kuliah di 2 kampus di Jakarta. Kampus pertama UIN Jakarta semester 5. Kampus kedua UT semester 1 ambil jurusan manajemen bisnis. Mantap, kak!
Disabilitas Punya Hak untuk Memilih.
Ini cerita Kak Kenichi. Bersama rekan-rekan disibilitas, memasukan isu politik, ikut sosialisasi dengan KPU di grup juga memasukan narasi, pentingnya memilih. Menurutnya masa depan kita yang menentukan. 2045 indonesia emas.
Untuk remaja disabilitas, pada periode sebelumnya banyak curhat TPS yang tidak ramah disabilitas, menyediakan fasilitas tidak total tapi setengah-setengah. Padahal sudah dijamin bahwa orang dengan disabilitas mendapatkan haknya dalam memilih.
Menanggapi curhat Kak Kenichi, Bu Novi Panwaslu menanggapi bahwa Panwaslu sudah menyediakan posko pengaduan, untuk kondisi masyarakat yang kesulitan dalam mengakses informasi, kesulitan belum terdaftar dalam DPT dan lain-lain. Atau menemukan di TPS tidak ada fasilitas untuk warga disabilitas, ini bisa dilaporkan. Paling tidak jauh-jauh hari sudah diantisipasi maksimal H-1. Masyarakat mengetahui akan dijadikan tempat memilih warga disabilitas.
Bagi orang dengan disabilitas pada saat mengetahui lokasi tempat mencoblos, dia harus bertanya kepada petugas KPPS. Jika, ternyata pada hari H tidak bisa mengakses TPS, maka laporkan kepada Panwaslu setempat. Sampaikan saran dan masukan ke KPPS. Laporkan ke panwaslu jika masih diabaikan.
Kendala yang Sering Terjadi di Lapangan adalah sebagian besar masyarakat belum paham bahwa warga disablitas juga berhak memilih dan harus didukung.
Kak Kenichi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan saat menggunakan hak pilih bagi remaja disabiliats, beliau pun melakukan sosialisasi kepada teman-temannya, seperti lapor online sebagai pengguna hak pilih disabilitas, karena ini yang dirasa paling mudah. Lalu berikutnya cek DPT online.
Banyak diantara teman-temanya pun bertanya kepadanya kenapa sih capek-capek ikutan pemilu/nyoblos? Kak Kenichi memiliki prinsip bahwa Indonesia itu masa depannya cerah jika orang baik ikut memilih pemimpinnya. Kalau sekarang kita sudah tidak aware dalam urusan memilih pemimpin negara, maka akan sulit untuk memperbaiki kerusakan yang sudah dilakukan pemimpin yang tidak amanah.
Wah, ini saya setuju 100%. Benar banget, kebaikan akan kalah oleh kerusakan yang dilakukan secara masif jika orang-orang baik diam saja, bagaimana mau melakukan perubahan?
Satu lagi hal yang paling menyedihkan bagi Kak Kenichi adalah orang dengan disabilitas suka diekspoitasi saat pemilu. Tapi setelah pemilu selesai, mereka diabaikan lagi. Ini mungkin karena kurangnya aware partai politik yang menyusun isu atau visi misi. Fasilitas itu harus ada aksi nyata, isu disabilitas harus diteruskan sampai warga disabilitas mendapatkan haknya sebagai warga negara yang sejahtera.
Siapa Sebenarnya yang Bertangung Jawab dalam Sosialisasi Pemilu untuk Disabilitas?
Pertama adalah orang terdekat seperti orang tua, kemudian sekolah atau kampus. Kedua adalah dengan sosialisasi di Sosial Media secara masif. Influencer sebagai pemengaruh memiliki peran penting juga untuk mengingatkan bahwa disabiliats juga punya hak untuk memilih.
Sementara itu Bu Novi menyampaikan bahwa konsep KPU dan bawaslu dalam sosialisasi kepada pemilih pemula maupun yang sudah melakukan pemilihan, bagi pemilih pemula yang disabilitas tidak hanya memberikan sosialisasi apa itu pemilu atau caleg dan lain-lain, namun juga sosialisasi Capres dan melakukan simulasi untuk memudahkan disabilitas dalam menggunakan hak pilihnya.
Penekanan konsep yang dilakukan kepada disabilitas lebih detail dari pengguna hak pilih non disabilitas. Upaya untuk memotivasi masyarakat lebih partisipatif dalam pemilu. Antisipasi black kempen, money politic, ASN yang tidak netral, dll.
Simpulan
Kak Kenichi memberikan pesan penting untuk kita semua bahwa sosialisasi untuk pemilih disabilitas agar dapat dengan mudah berpartisipasi dalam pemilu tahun 2024 ini adalah dengan cara, pertama, pentingnya edukasi dari orang-orang yang baik dan memfilter informasi. Kedua: harus banyak baca dan mensortir berita hoaks. Penting membaca berita dengan menyeluruh. Membaca sosiliasasi dengan terus menerus dan continue, pesta demokrasi, memanfaatkan platform kepemiluan, dll.
Sementara itu Bu Novi menyampaikan bahwa Pemilu inklusi adalah pemilu yang dirancang untuk memastikan disabilitas bisa berpartisipasi dalam pemilu dan hak politik tanpa memandang etnis, disabilitas atau sosial ekonomi.
Pemilu 2024 insyaALlah akan lancar dan sukses bila dilakukan dengan baik dengan mengedepankan prinsip:
- Prinsip kesetaraan, baik sebagai pemilih atau bisa dijadikan penyelenggara atau peserta pemilu.
- Akses yang sama dalam hal fasilitas
- Adanya sinergitas dari penyelenggara pemilu, KPU, KPPS, mendapatkan kemudahan, keamanan dan kenyaman, tidak ada diskriminasi.
Alhamdulillah, senang sekali bisa mengikuti talkshow mengenai pemilu inklusi ini. InsyaAllah dengan adanya diskusi dalam talkshow ini kita semua disadarkan akan pentingnya partisipasi kita dalam menunaikan hak pilih kita sebagai bangsa Indonesia. Mari kita pilih pemimpin yang amanah dan berlaku adil kepada semua warga negara tanpa memandang suku, agama, golongan dan disabilitas atau non disabilitas.