Hayu Dyah Patria Mengolah Tanaman Liar untuk Cegah Malnutrisi di Daerah - Ummi No Daidokoro Hayu Dyah Patria Mengolah Tanaman Liar untuk Cegah Malnutrisi di Daerah

All about kitchen and healthy food

Dapur Ummi

Hayu Dyah Patria Mengolah Tanaman Liar untuk Cegah Malnutrisi di Daerah

 Sungguh mulia yang dilakukan oleh Hayu Dyah Patria mengolah tanaman liar untuk mencegah malnutrisi di daerah Indonesia yang masih tinggi angkanya, utamanya di desa dekat rumahnya. Setelah melakukan riset pada bahan pangan berupa tanaman liar lokal, mbak Hayu berhasil mendokumentasikan bahwa ada sekitar 400 tanaman liar lokal yang layak dikonsumsi oleh masyarakat.

Hayu Dyah Patria Mengolah Tanaman Liar untuk Cegah Malnutrisi

Selama ini pengetahuan saya mengenai sayuran pendek sekali. Saya hanya kenal tanaman sayur yang biasa dimasak menjadi sayur saja, seperti bayam, kangkung, selada, packcoy, brokoli, sawi, sawi putih, daun kale, kubis, daun bawang, daun kemangi, daun salam, daun sereh, daun pandan, daun kunyit, daun ubi, daun singkong, daun pepaya, daun pisang, dan daun talas. 

Yap, itu saja yang saya ketahui dan pernah mencoba memasaknya. Favorit yang sering banget dimasak palingan daun bayam, kangkung, daun bawang, daun kemangi, daun salam, sawi dan brokoli.

Selain itu, ragu untuk memasaknya untuk konsumsi keluarga.

Apalagi, kabarnya ada 400 tanaman liar yang telah ditemukan oleh Mbak Hayu. Wah, kira-kira apa saja itu ya tanaman liarnya? jadi penasaran, kan.

Baiklah, mari kita kenalan dulu peneliti keren ini, yuk. Benar-benar inspiratif deh apa yang dilakukannya mengolah tanaman liar untuk bahan konsumsi masyarakat.

Siapakah Hayu Dyah Patria?

Hayu Dyah Patria tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur. Beliau adalah seorang peraih penghargaan Satu Indonesia Awards tahun 2011 atas prestasinya dibidang teknologi. Latar belakang keilmuannya adalah teknologi pangan dan gizi. Oleh karena itulah dia berkonsentrasi pada masalah pangan dan gizi di Indonesia.

Hal ini dipicu fakta bahwa masih banyak daerah di Indonesia yang mengalami malnutrisi, sehingga Mbak Hayu bertekad meneliti tanaman liar yang kaya nutrisi dan layak dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Sejak itu, mbak Hayu mengajak ibu-ibu rumah tangga di lingkungan rumahnya untuk memanfaatkan tanaman liar untuk dijadikan sumber bahan makanan keluarga. Tujuan utamanya adalah agar masyarakat di lingkungannya terhindar dari malnutrisi akibat kekurangan bahan makanan karena kurangnya pengetahuan dalam mengolah tanaman liar.

Memanfaatkan Tanaman Liar sebagai Bahan Makanan lewat Yayasan Mantasa

Tahun 2009 mbak Hayu mendidikan Yayasan Mantasa. Latar belakang keilmuannya sebagai peneliti teknologi pangan dan gizi mendapati bahwa masyarakat lokal dan adat di Indonesia memiliki pengetahuan yang kaya dalam mengolah tanaman liar di lingkungan setempat.

Tanaman liar

Selama penelitiannya itu, dia berhasil mendokumentasikan 400 macam tumbuhan liar yang bisa dikonsumsi dan kaya nutrisi. Salah satunya adalah tanaman liar bernama Kastuba yang banyak ditemui di daerahnya.

Tanaman-tanaman liar itu ada yang dijadikan bahan makanan dan obat-obatan. Ada banyak jenis tanaman liar yang kemudian diidentifikasi, diteliti, kemudian dinyatakan layak konsumsi dan memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan. Salah satunya adalah tanaman liar yang bernama Kastuba.

Tanaman Kastuba adalah sejenis tumbuhan liar yang dijadikan tanaman hias. Siapa yang menyangka bahwa tanaman hias itu daunnya bisa dikonsumsi dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh kita.

Contohnya tanaman liar Kastuba yang akhirnya banyak dijadikan tanaman hias ini, ternyata memiliki kandungan mineral dan vitaman yang banyak, serta terdapat senyawa yang dapat meningkatkan kecerdasan. Selain itu mbak Hayu juga mengatakan bahwa daun krokot banyak mengandung asam lemak omega-3 yang diperlukan untuk perkembangan sel otak anak. 

Mbak Hayu melakukan penyuluhan kepada masyarakat Galengdowo bahwa ternyata kandungan tanaman liar tidak kalah baiknya dengan tanaman lainnya yang telah lebih dulu dikonsumsi masyarakat, seperti bayam, kangkung, brokoli dan lain-lain.

Simpulan

Sungguh luar biasa perjuangan mbak Hayu Dyah Patria dalam mencegah malnutrisi pada masyarakat dengan cara meneliti berbagai tanaman liar dari hasil pengamatannya kepada masyarakat lokal dan adat setempat yang ternyata memiliki pengetahuan baik dalam mengolah tanaman liar.

Saya sangat mendukung usaha mbak Hayu dalam meningkatkan taraf kesejahteraan dan kesehatan masyarakat daerah dengan cara mengajak para ibu untuk memanfaatkan tanaman liar di sekitarnya sebagai bahan konsumsi keluarga.

Semoga dengan demikian angka gizi buruk di Indonesia akan semakin menurun dan masyarakat bertambah sejahtera karena bahan makanan tersedia di sekitar rumah mereka yang tinggal dipetik saja.

Apa yang dilakukan Mbak Hayu sangat inspiratif. Sambil menulis kisah Mbak Hayu ini, saya pun akhirnya mencari-cari di sekitar rumah saya, apa kira-kira tanaman liar yang sebenarnya layak konsumsi tapi dianggap hama karena kurangnya pengetahuan saya. Dan saya pun menemukan ada tanaman lair seperti pacar cina, daun cincau dan daun bayam raksasa di belakang rumah saya.

Yuk, Moms, buka mata kita. Lihat di sekeliling, apakah ada tanaman liar yang layak dikonsumsikah? Mari kita berdayakan dan olah untuk konsumsi keluarga. Siapa tahu juga bisa jadi sumber penghasilan kita, karena belum banyak yang mengetahuinya. Who Knows?

Referensi:

1. https://www.satu-indonesia.com/satu/satuindonesiaawards/finalis/pemberdaya-gizi-dari-tanaman-liar/

2. https://womensearthalliance.org/hayu-dyah-patria/

Labels: Hayu Dyah Patria, Healthy Food, Satu Indonesia Awards, Tanaman Liar

Thanks for reading Hayu Dyah Patria Mengolah Tanaman Liar untuk Cegah Malnutrisi di Daerah. Please share...!

0 Komentar untuk "Hayu Dyah Patria Mengolah Tanaman Liar untuk Cegah Malnutrisi di Daerah"

Hai, selamat datang di dapur ummi dan salam kenal. Silakan sematkan komentar agar saya tahu artikel ini bermanfaat. Terima kasih.

Back To Top